Sabtu, 26 Desember 2009

OPTIMALISASI LAHAN DENGAN TUMPANGSARI BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum.L ) DAN LOMBOK BESAR ( Capsicum annum.L ) DILUAR MUSIM

disusun oleh : Anik Rachmawati
PENDAHULUAN
Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran dataran rendah yang sering menyebabkan terjadinya peningkatan laju inflasi pada saat “off season” (luar musim panen). Fluktuasi harga bawang merah disebabkan tidak adanya kesinambungan produksi dan pasokan barang dipasar. Karena kebutuhan bawang merah segar diperlukan sepanjang tahun maka teknologi produksi diluar musim harus dikembangkan pada daerah produksi yang bersifat spesifik lokasi. Berbagai upaya budidaya dilakukan melalui ekstensifikasi maupun intensifikasi guna mengatasi kekurangan pasokan pada bulan-bulan tertentu. Untuk menghindari kegagalan usaha ada upaya yang dianjurkan yaitu dengan menanam secara tumpangsari Tehnologi budidaya tumpangsari dapat diterapkan pada tanaman bawang merah ( Allium ascalonicum.L ) dan tanaman Lombok besar ( Capsicum annum.L ) dengan tujuan untuk memanfaatkan secara optimal lahan yang tersedia, sehingga pendapatan petani dapat meningkat

TEHNOLOGI BUDIDAYA TUMPANGSARI BAWANG MERAH DAN LOMBOK BESAR DILUAR MUSIM

Masalah utama usaha tani bawang merah diluar musim adalah tingginya resiko kegagalan panen karena tingginya serangan hama dan penyakit. Untuk menjamin keberhasilan penanaman diluar musim harus memperhatikan varietas yang digunakan, cara tanam yang sesuai, pemupukan efisien, pengendalian hama dan penyakit yang efektif, drainase yang baik serta pemeliharaan yang intensif.
Menanam Lombok besar ( Capsicum annum.L ) di musim hujan juga berarti mananggung resiko gagal karena gangguan penyakit. Hujan yang terus menerus akan meningkatkan kelembaban disekitar areal penanaman. Hal ini akan mengundang cendawan atau bakteri yang berbahaya bagi tanaman. Untuk mengatasi hal tersebut perlu diperhatikan beberapa kiat khusus.

Varietas yang digunakan
Untuk tanaman bawang merah salah satu varietas yang dianjurkan adalah varietas Lokal bawang biru karena cukup tahan terhadap serangan hama penyakit dan hama serta mempunyai daun yang lebih tebal sehingga daun tidak mudah rusak bila terkena air hujan.. Pada tanaman lombok besar salah satu varietas anjuran adalah Prabu karena varietas ini sangat cocok ditanam di dataran rendah sampai menengah (0-400 m dpl), tingkat kerontokan buah sangat kecil, toleran Antraknose (busuk buah), layu bakteri, thrips sp dan mite (tungau)

Cara tanam bawang merah
Pengolahan tanah
Tanah bekas tanaman padi dibersihkan kemudian dibuat bedengan dengan ukuran lebar bedengan 120 cm , lebar parit/got 40 cm, kedalam parit 30 cm, panjang bedengan sesuai lahan. Kemudian dikeringkan kurang lebih 1 minggu , setelah itu dilaksanakan penggemburan dengan cangkul. Kemudian dilakukan penggalian pada parit sedalam 30 cm lagi kurang lebih 1 minggu dilakukan penggemburan lagi. Dibiarkan kurang lebih 7-10 hari disesuaikan dengan keadaan tanah Tanah agar remah dilakukan penghalusan dan perataan tanah lagi sebelum siap ditanami.
Pada lahan yang sedikit masam (pH kurang 5,6) perlu diberi dolomit dengan dosis 1-1,5 ton / ha diberikan 2 minggu sebelum tanam.
Pemberian pupuk dasar SP36 200 kg/ha dan KCL 100 kg/ha disebar secara merata pada permukaan tanah

Persiapan tanaman
Pada saat akan tanam, tanah harus dalam kondisi lembab. Umbi yang akan ditanam sudah disimpan 2-3 bulan Penanaman dilakukan dengan cara membenamkan 2/3 bagian umbi kedalam tanah. Jarak tanam 20 cm x 20 cm

Cara tanam lombok besar
Pembibitan
Saat pembibitan, sebaiknya jumlah benih yang akan disemai lebih banyak 1-2 pak daripada biasanya. Kelebihan benih disemai selang satu minggu setelah penyemaian selesai. Tujuannya sebagai cadangan penyulaman.
Benih yang disemai ditanam di polybag ukuran 5-7 cm, berisi media pupuk kandang, tamah dan pestisida. Polybag-polybag tersebut diletakkan berjajar diatasnya diberi jerami agar dalam penyiraman benih dalam kondisi baik. Apabila benih mulai tumbuh dan keluar daun ,jerami harus dibuang. Selanjutnya diberi naungan diatas polybag untuk menjaga agar sinar matahari tidak langsung ke bibit.
Pada umur kurang lebih 20 hari bibit ditanam dilahan dengan jarak tanam 80 cm X 60 cm sehingga diperlukan 17.000 tanaman atau 100-125 gram benih. (10-12 pak)

Waktu tanam pada sistim tumpangsari
Tanaman bawang merah ditanam dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm. Pada umur 20 hari diantara tanaman ditanami lombok besar dengan jarak tanam 80 cm X 60 cm, sehingga pembibitan lombok dilakukan bersamaan waktunya dengan tanam bawang merah (lihat gambar).

Lebar bedengan 120 cm
10 cm 20 cm
80 cm

20 cm

60 cm panjang
bedengan



Keterangan :
= tanaman bawang merah
= tanaman lombok besar
Pemupukan
Pada tanaman bawang merah/ha
Sehari sebelum tanam diberikan pemupukan dasar SP 36 200 kg, KCL 100 kg
Umur 10 hari dilakukan pemupukan Urea 100 kg , ZA 100 kg
Umur 20 hari ZA 300 kg, PONSKA 100 kg
Umur 40 hari ZA 300 kg , PONSKA 100 kg,KCL 100 kg

Pada tanaman lombok besar
Pemupukan dilakukan pada waktu umur 45 hst (65 hari dari sebar) dengan cara dicampur dengan air dan di cor/disiramkan ketanaman dengan dosis 160 kg/ha ZA dan 80 kg PONSKA (1 timba yang berisi 5 lt air dicampur pupuk kuranglebih ZA 200 gram dan 100 gram PONSKA dapat diberikan pada 25 tanaman).
Selanjutnya pemupukan diberikan lagi pada umur 55 hst (75 hari dari sebar) dengan jumlah yang sama.

Pemeliharaan tanaman.
Pada tanaman bawang merah
Pendangiran : dilaksanakan pada umur 18 hari dan umur 35 hari
Pada tanaman lombok besar
Setelah tanaman bawang merah panen, dilakukan pembersihan rumput pada lahan. Dilanjutkan dengan pemasangan ajir pada tanaman lombok besar dan diikat sedemikian rupa agar tanaman tidak roboh.

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman bawang merah.
Ulat grayak (Spedoptera spp).
Gejala serangan :
• Dimulai dari ujung daun, ulat memakan jaringan tanaman bagian dalam sehingga yang tertinggal hanya jaringan epidermis saja.
• Daun akan berwarna kecoklatan dan pada tahap selanjutnya daun akan mati dan akhirnya tanaman juga akan mati.
Pengendalian :
• Dikendalikan dengan peneyemprotan Dursban, Buldog, Decis, Curacron, Bestok dll

Kemreki, Thrips (Thrips spp)
Gejala serangan :
• Adanya bercak pada daun yang berwarna putih keperakan.
• Gejala serangan yang parah akan mengakibatkan daun menjadi layu. Serangga betina dapat meletakkan telur sekitar 80 butir yang akan menetas dalam waktu 5-10 hari.
• Siklus hidupnya berkisar antara 7-21 hari tergantung pada kondisi lingkungan.
Pengendalian :
• Dikendalikan dengan peneyemprotan, Curacron, Decis

Cendawan Alternaria porri
Nama umum trotol, bercak daun.
Gejala serangan :
• Pada daun yang terserang terjadi bercak kecil melekuk, berwarna putih kelabu. Jika membesar bercak tampak bercincin-cincin dengan warna keunguan sedangkan pada tepinya akan berwarna kecoklatan.
Pengendalian dengan menyemprotkan Score 250 EC 1 ml/lt

Cendawan Peronospora destructor
Nama umum lodoh, busuk daun, embun tepung.
Gejala serangan :
• Pada daun timbul bercak hijau pucat, yang dapat berkembang cepat pada cuaca lembab membentuk lapisan kapang berwarna putih lembayung (kehitaman). Daun yang tyerserang akan menguning , layu dan mengering.
Pengendalian : dengan menggunakan Ridomil Gold Mz 3 gr/lt

Hama penyakit pada tanaman lombok
Perawatan penting lain adalah memantau serangan terhadap hama dan penyakit. Dimusim hujan serangan penyakit jauh lebih berbahaya daripada serangan hama. Biasanya serangan muncul pada saat tanaman mulai berbuah (40 hst) . Penyakit yang biasa menyerang terutama layu fusarium ( Fusarium oxysporum) dan layu bakteri ( Pseudomonas solanaceae ). Untuk mengatasinya, tanaman yang terserang dicabut dan tanaman disekitarnya disiram larutan formalin 0,2 %.
Hama yang biasa menyerang adalah lalat buah ( Dacus dorsalis) . Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif deltamerin 0,2-0,4 ml/l, triazofoz 1-2 ml/l atau endosulfan 1-2 ml/l. Dapat pula digunakan perangkap dengan sex pheromone yang terbuat dari bahan aktif metil eugenol.
Pada saat tanaman berbuah lebat, antraknosa atau patek (Colletotrichum capsici) sering menyerang tanaman cabai. Untuk mengatasinya , gunakan fungisida berbahan aktif karbendazim 1-2 gr/l secara bergantian dengan fungisida kontak lainnya ( Bion M).. Selain suraknosa, penyakit bercak bakteri ( Xanthomonas campetris) juga mengganas dimusim hujan. Cirinya pada daun terdapat bercak-bercak kebasahan seperti ada bekas minyak. Daun-daun yang terserang secepat mungkin dipetik untuk menghindari penyebaran penyakit ini. Selain itu dapat pula digunakan fungisida berbahan aktif tembaga oksiklorida dengan konsentrasi 2-3 gr/l.
Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan ialah membersihkan gulma-gulma disekitar parit antara bedengan, untuk mengurangi kelembaban tanaman serta menghindari gulma sebagai inang hama dan penyakit. Daun-daun yang terserang dipetik dan dimusnakan, agar tidak menyebar ketanaman yang sehat. Tanaman yang terserang penyakit harus segera dicabut dan dibakar. Daerah sekitar tanaman terserang diisolasi dengan perlakuan khusus sesuai macam serangan penyakit.


Pemanenan
Tanaman bawang merah
Panen dapat dilakukan pada umur kurang lebih 60 hari ditandai dengan mengeringnya daun, Produksi berkisar 11.200 kg/ha
Tanaman lombok
Panen dapat dilakukan mulai umur 90 hari dari sebar , selanjutnya tiap minggu sampai 6 kali panen. Produksi 9.000 kg/ha.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda